TAHAPAN ANALISIS SISTEM
1. Penetapan
Ruang Lingkup
Pada bagian Penetapan
ruang lingkup memiliki tahapan antara lain:
§ Mengidentifikasi Masalah Awal yang ada pada sistem
saat ini, seperti seberapa urgensi, tingkat visibilitas, berapa keuntungan yang
akan diperoleh dari pemecahan masalah, prioritas dan penetapan solusi untuk
memecahkan masalah.
§ Menegosiasikan ruang lingkup untuk proyek pengembangan
sistem.
§ Menilai kelayakan proyek
§ Mengembangkan jadwal dan anggaran awal.
§ Mengkomunikasikan rencana proyek.
2.
Analisis Masalah
Selalu ada sistem saat
ini atau yang sudah ada, fase ini menyediakan analisis dengan pemahaman,
kesempatan atau perintah lebih dalam yang memicu proyek
Pada bagian Analisis
Masalah memiliki tahapan antara lain:
§ Memahami bidang masalah. Tim analis mencoba mempelajari
sistem saat ini. Pemilik dan pengguna sistem memiliki persepsi berbeda tentang
sistem yang ada, studi yang dilakukan dengan baik dapat mengungkap kepentingan
semua pihak.
§ Menganalisis masalah-masalah dan
kesempatan-kesempatan. Meski sudah dilakukan di fase sebelumnya, tetapi
masalah-masalah awal tersebut hanya gejala, bukan masalah yang dipahami oleh
pengguna sistem. Analisis masalah adalah keterampilan yang sulit dikuasai, tiap
masalah dianalisis penyebab dan akibatnya
§ Menganalisis proses-proses bisnis. Dikenal juga
sebagai desain ulang proses bisnis. Tim analis akan memeriksa setiap proses
bisnis dengan lebih rinci untuk mengukur nilai yang akan ditambahkan atau
dikurangi.
§ Menentukan tujuan-tujuan perbaikan sistem.
§ Memperbarui rencana proyek.
§ Mengkomunikasikan penemuan-penemuan dan rekomendasi.
3.
Analisis Persyaratan
Hal fatal setelah fase
analisis masalah adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya
solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi
terbaru ditunjukkan dalam pernyataan „memastikan sistem bekerja dan secara
teknis mengesankan‟. Ini sebaiknya mengenai „apa‟ dan bukan „bagaimana‟. Yang harus
dipikirkan adalah apa yang sungguh-sungguh dibutuhkan dan diinginkan oleh
pengguna dari sistem yang baru. Sistem yang baru akan selalu dievaluasi apakah
memenuhi atau tidak memenuhi sasaran dan kebutuhan bisnis,
karena itu fase ini tidak dapat diabaikan.
Pada bagian Analisis
Persyaratan memiliki tahapan antara lain:
§ Mengidentifikasi dan menyatakan kebutuhan /
persyaratan bisnis. Tugas ini menerjemahkan sasaran-sasaran kedalam functional
requirement. Functional requirement adalah deskripsi mengenai aktivitas dan
layanan yang harus diberikan / disediakan oleh sistem.
§ Membuat prioritas persyaratan sistem. Tidak semua
persyaratan dibuat sama, karena tingkatan kebutuhannya berbeda, karena itu
pemilik dan pengguna sistem harus membuat prioritas persyaratan.
§ Memperbarui atau memperhalus rencana proyek. Ruang
lingkup adalah sebuah target yang berubah. Setelah mengidentifikasi persyaratan
bisnis, kita harus mundur dan menetapkan kembali pemahaman kita mengenai ruang
lingkup proyek dan memperbarui rencana proyek kita untuk melakukan penyesuaian.
§ Mengkomunikasikan pernyataan kebutuhan / persyaratan.
Komunikasi adalah sebuah tugas fase analisis persyaratan yang berlangsung terus
– menerus. Kita harus mengkomunikasikan persyaratan dan prioritas kepada
komunitas bisnis melalui fase ini.
4.
Desain Lojik
Pada fase ini kita
menggambarkan berbagai model sistem untuk mendokumentasikan persyaratan untuk
sistem baru dan sistem yang ditingkatkan.
5.
Analisis Keputusan
Dengan adanya
persyaratan bisnis, maka kita dapat menekankan bagaimana sistem baru dapat
diimplementasikan dengan teknologi. Di fase ini kita mengenali kandidat solusi,
menganalisa kandidat solusi dan merekomendasi sebuah sistem yang akan
dirancang, dibangun dan diimplementasikan.
Komentar
Posting Komentar