Audit Sistem Informasi Pada Lingkungan Audrop
Audit Sistem Informasi #
“Pada Lingkungan Universitas XYZ.”
Dwi Andhika A / 1D114254
Erika Pradita / 13114606
Sherlianna Dewi / 1A114225
4KA23
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU
KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA
TAHUN
AJARAN
2017/2018
latar
belakang
} Pemenuhan kebutuhan akan sistem
informasi bagi semua jenis organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi
yang begitu pesat. Begitu pula dengan perkembangan di sektor pelayanan
pendidikan yang dikenal dengan Sistem Informasi Akademik.
} Sistem Informasi Akademik merupakan
suatu kebutuhan yang mutlak bagi pelayanan pendidikan terutama pada perguruan
tinggi, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam administrasi bagi perguruan
tinggi yang menerapkannya. Dengan adanya Sistem Informasi Akademik dan Sistem
Informasi lainnya di universitas XYZ, bukan hanya pelayanan terhadap mahasiswa
yang menjadi lebih baik tetapi juga pelayanan untuk seluruh pihak terkait
dengan proses akademik yang ada seperti staf pengajar, biro administrasi bahkan
orangtua dan alumni.
Pengertian
Sistem Informasi
} Sistem informasi adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktifitas, yang menggunakan teknologi untuk
mendukung kinerja, manajemen dan pembuatan keputusan (Beynon, 2004). Dalam hal
ini, sistem informasi digunakan tidak hanya untuk menggambarkan komputer dan
perangkatnya serta interaksinya dengan organisasi, tetapi juga digunakan untuk
menggambarkan interaksi seluruh komponen yang terlibat dalam proses bisnis
organisasi tersebut.
Pengertian
Audit Teknologi Informasi
Merupakan audit komputer yang banyak dipakai untuk
menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara
efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Dalam pelaksanaanya, auditor TI
mengumpulkan bukti-bukti yang memadaimelalui berbagai teknik termasuk survey,
wawancara, observasi dan review dokumentasi.Satu hal yang unik, bukti-bukti
audit yang diambil oleh auditor biasanyamencakup pula bukti elktronis.
Audit
Dengan Kerangka Kerja IT Assurance Guide
} Pada bagian ini akan dipaparkan
tentang penggunaan kerangka kerja IT Assurance yang digunakan dalam melakukan
audit TI di Universitas XYZ. Sebelumnya akan dijelaskan alasan penggunaan
control objective dari COBIT dibandingkan dengan yang lain seperti Ron Weber
[1], QAO, dan Jack Champlain
IT
Assurance Guide dengan Menggunakan COBIT versi 4.1
} Sebelum melakukan pemilihan kerangka
kerja audit yang akan digunakan, terlebih dahulu dilakukan perbandingan
kelengkapan kontrol yang ada pada masing-masing kerangka kerja audit.
Perbandingan itu ditujukan untuk mendapatkan sebuah gambaran lengkap dari
kontrol yang ada pada setiap kerangka kerja audit dengan cara memetakan setiap
kontrol proses yang ada pada setiap kerangka kerja.
} Pemetaan yang dilakukan adalah
pemetaan antara COBIT, Ron Weber, QAO dan Champlain dan pemetaan antara COBIT
dan ITIL. Dari kedua pemetaan tersebut terlihat jelas bahwa kerangka kerja
audit yang diajukan oleh COBIT lebih lengkap dalam melihat proses-proses yang
ada dalam manajemen TI. Walaupun memang dari setiap kerangka kerja terdapat
keunggulan masing-masing.
} Untuk ITIL sendiri berdasarkan
pemetaan yang ada, proses yang memiliki banyak kesamaan dengan kerangka kerja
COBIT adalah pada domain Delivery and Support. Hampir semua proses dalam domain
ini dapat dipetakan dalam ITIL.
Profil
Universitas XYZ
Untuk dapat menggambarkan
Universitas XYZ secara menyeluruh dan objektif, dicoba untuk melihat dari dua
sisi profil universitas, yaitu dari sisi profil umum dan profil TI.
Profil
Umum Universitas XYZ
Universitas XYZ terbagi menjadi tiga
lokasi kampus, di kota Jakarta. Dalam penyelenggaraan proses pendidikan,
universitas ini membagi menjadi dua kategori program, yaitu program reguler dan
program kelas karyawan. Untuk penyelenggaraan jenjang pendidikan S1 dan D3,
terdapat 7 fakultas dan 21 program studi sedangkan untuk jenjang pendidikan S2
terdapat 4 program studi. Jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas
XYZ sampai dengan tahun akademik 2007/2008 adalah sebanyak 11.000 mahasiswa
(sumber: wawancara dengan direktur akademik,07). Dengan lebih dari 200 karyawan
tetap dan karyawan kontrak, serta 130 lebih dosen tetap dan 170 lebih dosen
tidak tetap, universitas XYZ termasuk universitas swasta terbesar di Jakarta.
Untuk struktur organisasi Universitas XYZ dapat dilihat pada Gambar 1. Dari
struktur organisasi tersebut terlihat bahwa sebenarnya unit TI Audit
Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan Kerangka Kerja COBIT untuk Evaluasi
Manajemen Teknologi Informasi di Universitas Xyz sendiri belum berada langsung
dibawah Rektor. Unit ini secara formal terpecah menjadi 2 bagian, yaitu bagian
pengembangan sistem dan bagian Cybernet. Keduanya berada dibawah dua direktorat
yang berbeda. Pusat Pengembangan Sistem berada dibawah direktorat Akademik,
sedangkan untuk bagian Cybernet terdapat pada direktorat Keuangan dan
Pengelolaan Aset.
Profil
Teknologi Informasi di Universitas XYZ
Sifat penggunaan TI di Universitas
XYZ masih berada dalam tahap pendukung atau support, karena apabila tidak ada
dukungan TI pun, core bisnis dari Universitas ini masih dapat berjalan. Profil
TI di Universitas XYZ bisa dikatakan pada taraf yang cukup, hal ini dapat
dilihat dari pengukuran tingkat kematangan pemanfaatan TI sekitar 43%, yang
juga dilakukan dengan kerangka kerja COBIT.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa di
Universitas XYZ, secara formal memang belum terbentuk sebuah unit TI, tetapi
ada dua unit yang sudah melakukan kegiatan yang mirip ke arah manajemen TI.
Unit tersebut adalah PPS (Pusat Pengembangan Sistem) dan unit Cybernet. Kedua
unit pun tidak berada dalam satu direktorat yang sama. PPS yang berada langsung
dibawah direktorat akademik merupakan penunjang direktorat akademik itu
sendiri, dengan alasan karena core dari bisnis adalah akademik, maka para
pengambil keputusan lebih menitikberatkan pengembangan sistem yang mendahulukan
kepentingan akademik, itulah sebabnya mengapa PPS berada di bawah direktorat
akademik.
Hal ini disimpulkan bahwa Cybernet berurusan
dengan aset TI yang ada seperti komputer, jaringan, perangkat lunak atau sistem
dan perangkat keras lainnya.
Untuk melakukan koordinasi antara
PPS dan Cybernet masing-masing ada work instruction yang dibuat di
masing-masing unit (hal ini ada karena Universitas ini sudah menerapkan ISO
9001 untuk manajemen pelayanan).
Infrastruktur
TI
Secara fisik infrastruktur TI di
kampus terutama di Universitas XYZ merupakan infrastruktur jaringan komputer
yang terdiri dari tujuh core kabel serat optik multi-mode yang menghubungkan
tujuh high-speed switch yang tersebar di seluruh ruang kantor dan laboratorium.
Untuk menghubungkan antara satu kampus dengan kampus lainnya, digunakan jalur
umum (public network) melalui VPN. Untuk jaringan komputer di dua kampus
lainnya hanya menggunakan kabel UTP dengan kecepatan 100Mbps. Universitas XYZ
memiliki ruang server utama yang berisi web server, mail server, proxy server,
dan beberapa backup server. Teknologi prosesor server-server ini setara dengan
Pentium 4 pada kisaran 1,7 – 2,6 MHz. Setiap laboratorium komputer terhubung ke
server-server ini sehingga mahasiswa dapat mengisi kartu rencana studi (KRS),
melihat nilai, dan sebagainya dari laboratorium di program studi masing-masing.
Hal ini bahkan dapat dilakukan dari rumah, khusus untuk kelas karyawan.
Selain infrastruktur kabel, juga
terdapat infrastruktur jaringan nirkabel (WLAN) yang dapat di akses secara
bebas oleh mahasiswa di Kampus utama dan kedua kampus lainnya. Secara logis
jaringan komputer dibagi menjadi subnet-subnet. Dengan demikian di sini
diterapkan teknologi WAN seperti routing, DNS, dan sebagainya.
Aplikasi
yang Ada
Dari sisi perangkat lunak, khususnya untuk
laboratorium dan komputer client, infrastruktur telah menggunakan sistem
operasi dari Microsoft di bawah lisensi Microsoft Campus Agreement. Untuk
server, lebih banyak menggunakan Linux. Terdapat 10 jenis aplikasi yang ada dan
baru akan dijalankan di Universitas XYZ, dimana kesemuanya belum terintegrasi
satu dengan yang lain. Tabel 1 memperlihatkan daftar aplikasi apa saja yang
ada. Basis Data dalam SIAK Universitas XYZ Pada Sistem Informasi Akademik di
Universitas XYZ, basis data yang digunakan adalah basis data dengan model
relasional. DBMS yang digunakan adalah Oracle 9i Enterprise Edition. Tabel yang
ada pada SIAK Universitas XYZ ada 15 tabel, dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah
ini. Untuk sebagian tabel yang digunakan dalam SIAK sudah terintegrasi atau
digunakan untuk aplikasi yang lain. Contohnya aplikasi PPMB (Pendaftaran dan
Pengelolaan Mahasiswa Baru). Adapun untuk perancangan basis data dalam SIAK
memang tidak melalui tahapan perancangan basis data pada umumnya, karena memang
tidak melalui tahap analisis dan perancangan tetapi lebih kepada pemenuhan
tabel-tabel yang harus ada untuk menyimpan data dalam program-program yang
dibuat.
IT
Assurance Di Universitas XYZ
} Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa dalam kerangka kerja IT Assurance yang diusulkan oleh COBIT
terdapat tiga tahapan besar yang mesti dijalani dalam audit TI. Dari tahapan
ini masih terdapat sub tahapan lagi. Dalam melakukan audit, tidak mengikuti
semua sub tahapan yang ada pada publikasi IT Assurance guide, karena sub
tahapan yang ada bersifat redundan, sehingga dicoba meringkas (summarize)
tahapan tersebut menjadi:
1. Tahap
Perencanaan
1.1. Dasar Audit
Audit TI yang dilakukan di
Universitas XYZ atas dasar penelitian untuk laporan evaluasi manajemen TI di
Universitas XYZ.
1.2. Kerangka
kerja audit
Kerangka
kerja audit yang digunakan adalah COBIT. Dengan menggunakan 34 control
objective yang dibahas lagi lebih detil dalam 210 detailed control objective.
1. Analisis
Resiko
Pada
analisis resiko dicoba mengikuti beberapa panduan dari IT Assurance guide:
using COBIT [5]. Analisis resiko dari Universitas XYZ dibagi kedalam penentuan
aset yang harus dilindungi, ancaman dan resiko yang terjadi bila aset tersebut
tidak memiliki kontrol yang layak. Dalam mengidentifikasi aset,
dikategorisasikannya menjadi:
} Rencana Strategis Sistem Informasi
} Struktur organisasi
} Sumber daya manusia pada unit cyber
} Sumber daya manusia pada Pusat
Pengembangan Sistem
} Software aplikasi
} Password management
} Prosedur penggunaan aplikasi
} Basis data
} Portal organisasi
} Jaringan komputer
} Pelayanan kepada user
2. Tahap
Pembatasan lingkup IT Assurance
2.1. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya audit TI
adalah untuk mengevaluasi sejauh mana manajemen TI di Universitas XYZ
diterapkan, selain itu juga hasiltemuan dan rekomendasi perbaikan dan
pengembangan sistem TI yang ada saat ini.
2.2.
Penyeleksian Control Objective
Control objective yang digunakan
adalah detailed control objective dari 34 control objective yang ada pada COBIT
sebanyak 210 detailed control objective.
2.3.
Mendokumentasikan arsitektur yang ada di Universitas XYZ.
Hal ini dilakukan dengan cara
wawancara dengan personil utama dari Univeritas XYZ, yaitu Kepala Pusat
Pengembangan Sistem, Kepala Cybernet dan beberapa staf TI yang ada di unit
Cybernet.
2.4.
Mengidentifikasi Proses yang Akan Dikaji Dalam kajian ini audit TI akan
melingkupi semuadomain yang ada, yaitu plan and organise, acquire and
implementation, delivery and support dan monitor and evaluation.
2.5. Mengidentifikasi
Komponen TI Universitas XYZ
Komponen yang akan dikaji hanya
aplikasi SIAK Universitas XYZ, basis data yang ada, infrastruktur jaringan yang
ada di kampus utama dan orang-orang yang ada di kedua unit TI (PPS dan
Cybernet).
3. Tahap
Pelaksanaan
Dari daftar control objective yang
ada di Universitas XYZ, penulis mengembangkan lebih lanjut ke tahap pelaksanaan
yang berikutnya yaitu:
} Tahap pengujian kelengkapan kontrol
} Tahap pengujian kontrol yang
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kelengkapan control objective dan
keefektifan dari control objective dalam proses-proses TI di Univerisitas XYZ.
Berdasarkan hasil pengujian dari 34 control objective yang ada hampir 85% tidak
memiliki kontrol yang lengkap.
} Tahap berikutnya adalah tahap
pengujian terhadap hasil control objective.
} Pada tahap ini yang akan diuji
adalah hasil dari adanya control objective yang efektif di universitas XYZ.
Hasilnya adalah mendekati kisaran 30% efektif berdasarkan dari kontrol yang ada
/ memadai.
4. Temuan
Hasil Audit
Dari kajian yang dilakukan terhadap kondisi TI
yang ada di Universitas XYZ, didapatkan temuan-temuan yang berhubungan dengan
lemahnya kontrol yang diterapkan. Temuan-temuan hasil audit yang dilaporkan
meliputi:
} Rencana dan Strategi TI universitas
XYZ
} Keorganisasian pengelolaan TI
} SIAK Universitas XYZ
} Perancangan aplikasi dan basisdata
} Pengembangan dan pengubahan aplikasi
} Pengelolaan basisdata
} Jaringan komputer yang ada dikampus
utama Universitas XYZ
} Layanan ke pengguna
} Portal organisasi.
1.
Rencana dan Strategi TI Universitas XYZ
Universitas XYZ sudah mempunyai
konsep Rencana Strategis Teknologi Informasi namun belum cukup sempurna
sehingga sampai dengan audit TI yang dilakukan, Rencana Strategis TI belum dijadikan
sebagai acuan dari setiap pengembangan sistem yang ada (sistem yang dibangun
bersifat adhoc). Dalam
melakukan pemilihan arsitektur basis data, arsitektur jaringan dan aplikasi
yang akan
dikembangkan,
Universitas XYZ tidak melakukan studi formal, misalkan dengan melakukan tahap
cost benefit analysis, atau risk analysis.
2.
Keorganisasian Pengelolaan TI Struktur organisasi TI
Struktur organisasi TI yang ada di Universitas
TI terbagi menjadi dua unit dan dibawah dua direktorat yang berbeda, hal ini
dapat menyebabkan:
a. Pengurangan tingkat independensi
pengelolaan TI karena tidak dibawah satu direktorat TI sendiri yang bertanggung
jawab langsung kepada rektor
Terpisahnya antara pusat
pengembangan sistem sebagai pihak perencana dan Cybernet sebagai pihak
operasional akan menyulitkan kontrol terhadap komunikasi antar dua belah pihak.
Staf TI Untuk unit Cybernet yang sudah ada
terlebih dahulu masih belum cukup dalam jumlah staf TI, dalam hal ini
dibutuhkan staf yang dapat membantu untuk menjalankan peran pemeliharaan dan
operasional seperti IT service desk, IT support, desktop support.
Untuk unit
Pusat Pengembangan Sistem perlu dibutuhkan staf ahli dalam perencanaan
dan pengembangan sistem seperti database administrator, programmer aplikasi,
system analyst, tester
3. SIAK
Universitas XYZ
User
account management
SIAK sudah memiliki fitur untuk
mengingat password tanpa harus tergantung pada staf unit Cybernet tetapi belum
berjalan dengan yang diharapkan, pengguna masih bertanya kepada staf Cybernet
perihal lupa password.
Penggunaan SIAK belum memiliki
bantuan asistensi penggunaan aplikasi dalam bentuk menu standar help Dikarenakan
pengembangan SIAK tidak mengikuti fase-fase pengembangan proyek seperti user
requirement, maka dirasa masih banyak kekurangan atau ketidaksesuaian yang
dirasa oleh user.
Proses
kerja
Untuk pengisian nilai yang dimulai
dari periode UTS, SIAK belum dapat menampilkan data kelas dan mahasiswa yang up
to date.
4.
Perancangan Aplikasi dan Basisdata
Untuk perancangan basis data tidak
megikuti kaidah-kaidah perancangan yang umum, sehingga tidak terdapat
dokumentasi yang lengkap mengenai hal tersebut.
Tidak terdapat diagram relasi untuk
basis data sehingga basis data yang ada tidak didasari pada pendekatan
analisis.
5.
Pengembangan dan Perubahan Aplikasi
Pada awal pengembangan aplikasi SIAK
tidak memiliki dokumentasi formal sehingga apabila
programmer yang bersangkutan berhalangan atau berhenti maka tidak bisa
dilakukan pengembangan terhadap SIAK, kecuali pembuatan dari awal kembali.
6.
Pengelolaan Basisdata
Fungsi audit trail pada database
server belum diaktifkan. Hal tersebut menimbulkan kesulitan untuk mengetahui
dan menyelidiki insiden yang terjadi pada database server.
Proses backup dilakukan setiap tujuh hari
sekali, hal tersebut menimbulkan resiko gangguan, kerusakan dan kehilangan data
pada saat setelah proses backup terakhir kali dilakukan sampai proses backup
berikutnya.
7. Jaringan Komputer Kampus Utama
Universitas XYZ
Pembagian network di Universitas XYZ
tidak berdasarkan pada fungsi yang sama, tetapi berdasarkan lokasi tempat
device berada. Sehingga akan menyulitkan bagi satu unit yang sama tetapi
menempati gedung yang berlainan untuk dapat membagi data.
Security masih dilakukan di tingkat
jaringan saja misalkan dengan firewall atau Intrussion Detection System, dan
kurang memperhatikan keamanan fisik, hal ini dilihat dari pengamanan yang
kurang terhadap switch-switch yang ada pada setiap network.
8.
Layanan ke Pengguna
Sebagian besar komputer yang ada di
lingkungan kampus utama, tidak dilengkapi dengan software antivirus yang
berlisensi maupun gratis (hanya pada komputer-komputer tertentu saja seperti di
laboratorium komputer). Walaupun ada software tetapi tidak ter-update secara
rutin.
Universitas XYZ belum memiliki
kebijakan dan prosedur untuk mendeteksi, melaporkan dan merespon atas
terjadinya insiden terhadap keamanan komputer.
9.
Portal Organisasi
Terdapat keterlambatan updating isi
situs web dari Univeritas XYZ, sehingga terkesan berita-berita seputar civitas
akademika tidak dinamis.
Komentar
Posting Komentar