MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG ”METODE ILMIAH”.
Disusun oleh
Erika Pradita (13114606)
Universitas
Gunadarma Tahun Ajaran 2017/2018
Kelas 3KA23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Makalah ini merupakan hasil
pengumpulan data mengenai “Metode
Ilmiah” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran dalam bidang studi mata
kuliah Bahasa Indonesia, adapun tujuan selanjutnya adalah
untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Bahasa Indonesia itu
sendiri. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Depok, 8 Maret 2017
(Penulis)
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar…………………………………………………………………..
Daftar
Isi………………………………………………………………………...
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………….
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Metode Ilmiah………………………………………………………
2.2 Tujuan Metode
Ilmiah…………………………………………………………..
2.3 Sikap Ilmiah……………………………………………………………………….
2.4 Langkah-Langkah
Pelaksaan Penulisan Karya Ilmiah…………………………
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ilmu
pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan,sesuai
dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia.
BangsaIndonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju
selama belummemperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas
hidup bangsa dapatmeningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan.
Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis,
kreatif, dan produktif.Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin
mewujudkan masyarakatyang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus
terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki
kemampuan dan keterampilanmendengar dan minat yang besar.Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh parailmuwan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang
sistematis, teratur dan terkontrol. Supaya suatu metode yang digunakandalam
penelitian disebut metode ilmiahIlmu (sains) berasal dari Bahasa Latin scientia
yang berarti knowledge. Ilmudipahami sebagai proses penyelidikan yang
berdisiplin. Ilmu bertujuan untuk meramalkandan memahami gejala-gejala alam.
Ilmu pengetahuan ialah pengetahuan yang telah diolahkembali dan disusun secara
metodis, sistematis, konsisten dan koheren. Agar pengetahuanmenjadi ilmu,
maka pengetahuan tadi harus dipilah (menjadi suatu bidang tertentu
darikenyataan) dan disusun secara metodis, sistematis serta konsisten. Tujuannya
agar pengalaman tadi bisa diungkapkan kembali secara lebih jelas, rinci
dan setepat-tepatnya.Metodis, berarti dalam proses menemukan dan mengolah
pengetahuan menggunakanmetode tertentu, tidak serampangan. Sistematis, berarti
dalam usaha menemukankebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh,
menggunakan langkah-langkahtertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi
suatu keseluruhan yang terpadu.Koheren, berarti setiap bagian dari jabaran ilmu
pengetahuan itu merupakan rangkaianyang saling terkait dan berkesesuaian
(konsisten). Sedangkan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan disebut penelitian (research).
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini memberi pengetahuan dan wawasan mengenai metode
ilmiah, serta langkah-langkah pembuatan metode ilmiah kepada masyarakat awam
pada umumnya dan kaum intelektual (mahasiswa) pada khususnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesisdalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesislolos
uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.Pengertian
metode ilmiah menurut beberapa ahli :(Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran. (Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah
pengejaran terhadap sesuatuuntuk memperoleh sesuatu interelasi.
·
Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri
keilmuan :
1. Rasional:
sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
2. Empiris:
menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati denganmenggunakan panca
inderaSistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
·
Unsur utama metode ilmiah adalah
pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran).
2.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatandan
pengukuran).
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di
atas.
·
Syarat-syarat Metode Ilmiah, diantaranya
:
1. Obyektif,
artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya
atau didukungmetodik fakta empiris.
2.
Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara
tertentu yang teratur dan terkontrol.
3.
Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam
suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling
berkaitan.
4.
Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati
olehseseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melaluieksperimentasi
yang sama akan memperoleh hasil yang sama.
2.2
Tujuan Metode Ilmiah
Tujuan
dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapanuntuk masa
depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak
diperbolehkanasal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan
ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dandimengerti
oleh pembaca dikemudian hari.
·
Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari
metode ilmiah :
1. Meningkatkan
keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan faktasecara
sistematis,
2. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
3. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.
2.3
Sikap Ilmiah
1. Sikap
Ingin Tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru
dikenalnya,makaia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang
obyek
dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidikisuatu
masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikaneksprimen.
2. Sikap
Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada
buktiyang kuat, kebiasaan menggunakan bukti- bukti pada waktu menarik
kesimpulan;Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain;
bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3. Sikap
obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan
bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapatmengatakan
secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4. Sikap
ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen
baru;kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan
konstruktif;selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang
dilakukannya.
5. Sikap
menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang
karyaorang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan
olehorang atau bangsa lain.
6. Sikap tekun :
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen
yang hasilnya meragukan‟ tidak akan berhenti melakukan kegiatan – kegiatan
apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia
berusaha bekerja dengan teliti.
7. Sikap
terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbedadengan
apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif
terhadap pendapatnya.
2.4
Langkah-Langkah Pelaksaan Penulisan Karya Ilmiah
I. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Langkah-langkah persiapan
penulisan karya ilmiah denagn dasarnya, hal terpentingyang harus
dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan iniadalah
Pemilihan Topik.
·
Yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan topik adalah :
1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya IlmiahAda
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untukkarya
ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metodekajian,
serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara
untukmemenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang
jelas danspesifik.
·
Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat
dilakukan dengan cara :
a. Merumuskan tujuanRumusan
tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapatmenghasilkan
karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya.
Tips
yang dapat dilakukanuntuk merumuskan tujuan diantaranya;
1. Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang sederhana;
2. Ajukan pertanyaan dengan
menggunakan salah satu kata tanya terhadap rumusanyang kita buat;
3. Jika
kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti
rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan
TopikLangkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah
menentukanide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah
ide-ide itu yang akankita tulis.c. Menelusuri TopikBila topik telah
ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar
dalam penulisannya tepat sasaran.
·
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam
memfokuskan topik;
1. Fokuskan topik agar mudah dikelola;
2. Ajukan pertanyaan
II. MENGIDENTIFIKASI PEMBACA KARYA
ILMIAH
Kewajiban
seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanyaakan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar
mudahdipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi
siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu
dipertimbangkan pada saatkita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita
tepat sasaran.
III. MENENTUKAN CAKUPAN ISI MATERI
KARYA ILMIAH.
Cakupan
materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
IV. PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK
PENULISAN KARYA ILMIAH
Memanfaatkan
Perpustakaan Sebagai Sumber Data, Informasi, Dan BahanUntuk TulisanPerpustakaan
pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yangterekam dalam
berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama
yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana
letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut
kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi
koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.
1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
Pencarian
buku dengan cara Online Catalog biasanya menggunakan terminal komputer. Kita
dapat mencari buku dengan judul dan nama penulis yang jelas atau minta kepada
komputer untuk mencarikan file-file yang berkaitan dengan topik yangsedang kita
tulis.Selain menggunakan komputer, kita juga dapat menggunakan Card Catalog
untukmencari buku atau artikel yang kita butuhkan. Pada umumnya, buku
koleksi perpustakaan didata dalam 3 (tiga) jenis kartu katalog, yaitu
katalog yang berisi datatentang pengarang/ penulis, judul buku dan subjek/
topik tertentu.
2. Memeriksa bahan-bahan pustaka yang telah diperoleh
Setelah
bahan pustaka terkumpul kita harus memeriksa bahan-bahan
tersebut apakahsesuai atau tidak dengan topik yang kita tulis. Cara
memeriksa bahan pustaka tersebutadalah;
a. Atur waktu membaca
b. Bacalah
secara selektif
c. Bacalah secara bertanggung jawab
d. Bacalah secara kritis
3.
Membuat Catatan dari Bahan-bahan PustakaSalah satu cara terbaik dan
paling sederhana dalam membuat catatan
ini adalah selalumengacu pada kartu indeks yang telah kita buat.
4.Membuat
Ringkasan dan “Paraphrasing”
Disamping
membuat catatan, kita pun dapat membuat ringkasan atau paraphrasingdari
sumber bacaan yang kita dapatkan di dalam menunjang keberhasilan proyek tulisan
kita.
5. Membuat KutipanKita
harus mengutip dengan persis dan apa adanya pernyataan dari sumber bacaanyang
kita gunakan jika pernyataan tersebut merupakan pandangan mendasar
dari penulis dan jika kita ubah ke dalam bahasa kita sendiri akan
mengaburkan artisesungguhnya.Melakukan Wawancara Untuk Mendapatkan Informasi
Untuk TulisanAda empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan
wawancara untukkeperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;
a. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
b. Mempersiapkan pedoman wawancara
c. Melaksanakan wawancara
d. Mengolah hasil wawancara
V.TAHAP PROSES PENULISAN
Tahap
Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan
yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
·
Tahap Pra penulisan
1. Pemilihan dan pembatasan topic
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
·
Pemilihan Topik
1. Apa yang akan kita tulis?
2. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
3. Empat syarat:
keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
4. Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi
·
Tahap Penulisan Draf
1. Mengekspresikan
ide-ide ke dalam tulisan kasar.
2. Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
3. Pada
tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan
pada aspek-aspek mekanik.
·
Tahap Revisi
1. Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada
penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan
kebutuhan pembaca.
2. Kegiatan:
(a) membaca ulang seluruh draf,
(b) sharing atau
berbagi pengalamantentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi
dengan memperhatikanreaksi, komentar/masukan.
·
Tahap Penyuntingan
1. Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
2. Memperbaiki karangan pada aspek
kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
3. Aspek mekanik
antara lain: huruf riteri, ejaan, struktur kalimat, tanda
baca,istilah, kosakata, format karangan.
·
Tahap Publikasi
1. Tulisan
akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
2. Sesuaikan tulisan
dengan media publikasi yang akan kita tuju
VI.
TAHAP EVALUASI
Tahap
terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasildari
tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan
focustulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal
yang perluditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung
hal-hal
yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpamenghilangkan
esensinya.Ada lima riteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian
darimenulissebagai berikut :
1. Fokus.
Apa
yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria
iniadalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari
sepotongtulisan. Apakah opic Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada
opic itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus
terlalu teliti atauterlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang
Saudara Amerika pada umumnyamungkin terlalu luas untuk esai perguruan
tinggi yang paling. Anda mungkin akanlebih baik menulis tentang pertempuran
tertentu, umum, atau kejadian.
2. Pembangunan.
Pembangunan
berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan
pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian
yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipanuntuk
banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkinakan
mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkininformasi
biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian
untukmenyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah
artikeltentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda
dari satuditulis untuk warga senior.
3. Organisasi
Organisasi, sering disebut “pengaturan,”
menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi
menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragrafterfokus pada gagasan utama
tunggal atau opic (kesatuan), dan transisi di antarakalimat dan opicaph yang
halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir,melayang di antara
opic yang tidak berhubungan dengan cara serampangan danmembingungkan.
4.
Gaya
Gaya secara tradisional berkaitan dengan
kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuahstylist yang efektif tidak hanya mampu
menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, ataukiasan.
Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun
untukmembuatnya dengan baik.
5. Konvensi
Kriteria ini meliputi tata bahasa,
mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yangditentukan oleh konvensi atau
aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengankonvensi, pengetahuan tentang di
mana untuk menempatkan koma dalam sebuahkalimat biasanya tidak sepenting
apakah kalimat yang berharga untuk menulis ditempat pertama. Namun demikian,
kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak
ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian
metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam
melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan
secara sistematis berdasarkan bukti fisis.
DAFTAR
PUSTAKA
http://makalahtugasku.blogspot.com/2013/12/contoh-makalah-metode-ilmiah.html http://yanhasiholan.wordpress.com/2013/01/14/langkah langkahpenulisan-karya-ilmiah/ https://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/10/metode-ilmiah/ http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Komentar
Posting Komentar