Contoh Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang
MAKALAH
AKUNTANSI 1
“Akuntansi Perusahaan Dagang”.
Disusun oleh:
10114816 ALFIANSYAH ADHIKA D
1D114254 DWI
ANDHIKA A
13114606 ERIKA
PRADITA
14114278 FIRMAN
ABDUL FIQRAN
17114930 NIDA
SYAHADAH
19114289 RIDHO BERLIANTO
16114767 MOH. SYARIFFUDIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa memberkati kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman – teman, dan semua pihak yang telah memberi
bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini, khususnya terima kasih kepada Bapak Sudaryano
sebagai dosen mata kuliah Akuntansi 1 yang membimbing dan mengarahkan kami
dalam membuat dan menyelesaikan makalah ini. Kami membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan materi tentang Akuntansi perusahaan
Dagang.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja.
Oleh karena itu kami membutuhkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dibidang pendidikan Akuntansi.
Depok,
5 Januari 2016
Penulis
KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Latar
belakang disusunnya
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dalam rangka
membahas tentang Akuntansi Perusahaan Dagang. Makalah ini membahas tentang
Asuransi Perusahaan Dagang, Karakteristik Akuntansi Perusahaan Dagang, Macam –
macam Perusahaan Dagang, Transaksi – transaksi dalam Perusahaan Dagang dll.
Makalah ini disusun berdasarkan pemahaman penulis tentang Akuntansi Perusahaan
Dagang dan Macam – macam Transaksi serta bagaimana mencatat transaksi yang
terjadi didalam perusahaan. Bila dikaitkan dengan dunia perusahaan didalam
suatu perusahaan diperlukannya konsep yang melandasi pemasaran yaitu kebutuhan,
keinginan, permintaan, produk, nilai, kepuasan dan mutu, pertukaran, transaksi,
dan hubungan dengan pasar.
Dalam
dunia usaha apapun termasuk dalamnya usaha dagang, peran akuntansi adalah
sangat strategis, sebaik apapun output dari suatu kegiatan usaha tidak
diimbangi oleh sistem pencatatan akuntansi keuangan yang handal, maka tidak akan berarti
apapun.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Yang
menjadi maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apa itu Perusahaan Dagang
2.
Untuk mengetahui karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan
3.
Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan transaksi yang terjadi dalam Perusahaan Dagang
BAB II
PERMASALAHAN
Yang
menjadi Perumusan Masalah makalah ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang ?
2.
Karakteristik apa saja dalam sebuah perusahaan dagang ?
3.
Bagaimana pencatatan transaksi akuntasi yang terjadi dalam perusahaan dagang ?
BAB III
PEMBAHASAN
1.
PERUSAHAAN DAGANG
A.
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan
Dagang adala perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan
menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu.
Contoh
– contoh perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir, Pusat –
pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain – Lain.
B.
Ciri – ciri Perusahaan Dagang
1.
Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan
2.
Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha
lainya
3.
Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang
4.
Sebagai perantara antara produsen dan konsumen
5.
Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan
6.
Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi
dibanding harga belinya.
C.
Ciri – ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :
1.
Akun Pembelian (D)
Terjadi
karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian
ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2. Akun Penjualan (K)
Terjadi
karena perusahaan menjual barang barang dagang yang diperoleh dari pemasok
bertujuan untuk memperoleh laba. Penjualan
dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya
dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar
pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
3.
Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi
karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli
melunasi hutangnya
sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka hutang yang dibayar adalah harga faktur
dikurangi denagan potongan yang diterima.
4.
Akun Potongan Penjualan
Merupakan
pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya
dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah
tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5.
Akun Rektur Pembelian
terjadi
karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau sebagian
rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan
memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka
besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6.
Akun Retur Penjualan
Terjadi
karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena
mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada
pembeli.
7.
Akun Biaya Angkut
Terjadi
ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai kegudang
pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang
ditambah beban angkutnya.
8.
Akun Biaya Pengiriman
Terjadi
karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena
pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa
penjual menanggung ongkos kirim.
9.
Akun Persedian
Merupakan
nilai persediaan barang dagang yang
belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10.
Akun Utang Dagang
Terjadi
karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.
11.
Akun Piutang Usaha
Digunakan
untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua
sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12.
Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk
menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode
akuntansi.
Format harga pokok barang yang dibeli
Pembelian
Retur
pembelian
Potongan
pembelian
Rp……….
Rp……….
+ Rp……….
Rp……….
–
Pembelian
bersih
Ditambah
beban angkut pembelian Rp……….
Rp……….
+
Harga
pokok barang yang dibeli Rp……….
Format pokok penjualan
Persediaan
barang dagangan (awal Periode)
Pembelian
Retur
pembelian
Potongan
pembelian
Rp……….
Rp……….
Rp……….
Rp……….
Pembelian
bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan)
Beban
angkut Rp………
RP………
+
Harga
pokok barang yang dibeli
Barang
dagangan tersedia unuk dijual
Persediaan
barang dagangan (akhir periode)
Rp………
Rp………
Rp………
–
Harga
pokok penjualan
Rp………
13.
Akun Prive
Adalah
akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh
pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
14.
Akun Pendapatan Usaha
Digunakan
untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang
15.
Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan
untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga
menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir peride.
2.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
a.
Macam –Macam Perusahaan Dagang
–
Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik
kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.
–
Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang
besar kemudian menjualnya kepada konsumen.
b.
Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :
–
Membeli barang dagangan
–
Menyimpan barang dagangan sebelum dijual
–
Menjual barang dagangan
c.
Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang
merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang
dagangan, sedangkan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut
pendapatan diluar usaha.
d.
Beban Utama
–
Harga pokok barang dagangan yang telah laku
dijual
–
Beban usaha/operasional terbagi 2 :
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
e.
Transaksi Perusahaan Dagang
–
Pembelian
–
Biaya angkut pembelian
–
Retur pembelian dan pengurangan harga
–
Potongan pembelian
–
Penjualan
–
Retur penjualan dan pengurangan harga
–
Potongan penjualan
–
Pengeluaran
–
Penerimaan
–
Syarat pembayaran
–
Syarat penyerahan barang
f.
Syarat Penyerahan Barang
–
FOB Shipping Point
Free
Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang
dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
–
FOB Destination Point
Free
Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban
–
Cost, Freight and Insurance
Berarti
penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang
yang di jualnya.
g.
Syarat – Syarat Pembayaran
–
n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari
–
2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila
dapat membayar paling lambat 10dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%
–
EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan
–
N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan
paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
3.
PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI
a.
Jurnal Umum
Adalah
alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet
dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan
transaksi kedalam jurnal umum
1.
Pembelian barang dagang
–
Pembelian tunai
Dijurnal
dengan :
Pembelian
(D) Rp…….
Kas
(K) Rp…….
–
Pembelian kredit
Dijurnal
dengan :
Pembelian
(D) Rp……
Utang
Dagang (K) Rp…..
–
Pembelian dengan sebagian dibayar
Dijurnal
dengan:
Pembelian
(D) Rp……..
Kas
(K) Rp…….
Utang
Dagang (K) Rp……
2.
Biaya Angkut Pembelian
Dikeluarkan
untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli
Dijurnal
dengan :
Biaya
Angkut Pembelian (D) Rp…….
Kas
(K) Rp…….
3.
Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)
Dijurnal
dengan :
Utang
Dagang (D) RP……..
Retur
Pembelian dan PH (K) Rp……
4.
Potongan Pembelian
–
Pembelian tunai
Dijurnal
dengan :
Pembelian
(D) Rp……..
Kas
(K) Rp…….
Potongan
Pembelian (K) Rp…….
–
Pembelian kredit
Dijurnal
dengan :
Utang
Dagang (D) Rp……..
Kas
(K) Rp……..
Potongan
Pembelian (K) Rp…….
5.
Penjualan
–
Pejualan tunai
Dijurnal
dengan :
Kas
(D) Rp……..
Penjualan
(K) Rp…..
–
Penjualan kredit
Dijurnal
dengan :
Hutang
Dagang (D) Rp……..
Penjualan
(K) Rp……..
–
Penjualan Sebagian Diterima
Dijurnal
dengan :
Kas
(D) Rp…….
Hutang
Dagang (K) Rp…..
Penjualan
(K) Rp…….
6.
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga (PH)
–
Penjualan dan PH tunai
Dijurnal
dengan :
Retur
Penjualan dan PH (D) Rp…….
Kas
(K) Rp…….
–
Penjualan dan PH kredit
Dijurnal
dengan :
Retur
Penjualan dan PH (D) Rp…….
Hutang
Dagang (K) Rp……..
7.
Potongan Penjualan
–
Potongan penjualan tunai
Dijurnal
dengan :
Potongan
Penjualan (D) Rp…….
Kas
(K) Rp…….
–
Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang)
Dijurnal
dengan :
Kas
(D) Rp…….
Potongan
Penjualan (D) Rp…….
Piutang
Dagang (K) Rp……
b.
Jurnal Khusus
Adalah
jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang
sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Macam
– Macam Jurnal Khusus
1.
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Adalah
pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas
Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
Format
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Nama
Perusahaan Dagang
Jurnal
Khusus
Periode
Tgl
Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan kredit
Utang
Pembelian beban Lain-lain Potongan pembelian Kas
Contoh
:
–
1 Des, dibayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,-
–
10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,-
Dijurnal
dengan :
Des
1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,-
Kas
(K) Rp. 5.000.000,-
Des
10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,-
Kas
(K) Rp. 5.000.000,-
2.
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Adalah
penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas
Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
Format
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Nama
Perusahaan Dagang
Jurnal
Khusus
Periode
Tgl
Keterangan Ref Perkiraan Debet Perkiraan Kredit
Kas
Potongan Penjualan Piutang Lain – lain
Contoh
:
–
5 Des, dijual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,-
–
15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,-
–
20 Des, diterima dari CV. Adil Makmur Rp. 500.000,- atas bunga yang jatuh tempo
Dijurnal
dengan :
Des
5 Kas (D) Rp. 45.000,-
Penjualan
(K) Rp. 45.000,-
Des
15 Kas (D) Rp. 3.000.000,-
Piutang
Dagang (K) Rp. 3.000.000,-
Des
20 Kas (D) Rp. 500.000,-
Pendapatn
Bunga (K) Rp. 500.000,-
3.
Jurnal Khusus Penjualan
Digunakan
untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan
menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.
Format
Jurnal Khusus Penjualan
Nama
Perusahaan Dagang
Jurnal
Khusus
Periode
Tgl
Keterangan Ref Perkiraan Debet
Piutang
Lain – lain
4.
Junal Khusus Pembelian
Digunakan
untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian
menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.
Format
Junal Khusus Pembelian
Nama
Perusahaan Dagang
Jurnal
Khusus
Periode
Tgl
Keterangan Ref Perkiraan Debet
Utang
Lain – lain
Keterangan
:
(D)
= Penulisan dikolom Debet
(K)
= Penulisan dikolom Kredit
c.
Sistem Persediaan Barang Dagang
1.
Sistem Persediaan Periodik
–
Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan
dijual
–
Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
–
Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal
2.
Sistem Persediaan Perpetual
–
Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
–
Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
–
Digunakan untuk setiap jenis barang.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa perusahaan dagang adalah
perusahaan yang kegiatan
usahanya perusahaan membeli barang dengan tujuanmenjualnya kembali, tanpa
memprosesnya lebih dahulu. Oleh karena itu didalam menjalankan sebuah
perusahaan haruslah memperhatikan berbagai karakteristik yang ada serta cara
yang tepat dalam melakukan pencatatan transaksi yang ada.
B.
SARAN
Melalui
pembuatan Makalah ini, maka penulis mengharapkan agar setiap perusahaan yang
ingin menjalankan usahanya harus memperhatikan aspek – aspek pendukung yang
dianggap perlu dan penting guna tercapainya suatu tujuan perusahaan yang ingin
dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar